Belajar Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor

Belajar Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor

Belajar Rangkaian Kelistrikan Sepeda Motor, kami ucapkan selamat datang kepada kamu yang sudah berkunjung pada laman TEKNIK SAY. Dan terimakasih juga karena sudah berkunjung, pada ulasan kali ini kita akan belajar bersama-sama tentang rangkaian sistem kelistrikan pada sepeda motor yang biasa kamu kendarai. Pada sepeda motor yang biasa kamu kendarai memiliki bermacam-macam rangkaian yang sudah di atur dan sudah di tempatkan dengan rapi. Akan tetapi juga perlu kita pelajari seperti apa itu rangkaian kelistrikan supaya tau dan bisa memahami jika nanti ada kerusakan

    Sistem kelistrikan pada sepeda motor terbuat dari rangkaian yang berbeda, namun rangkaian tersebut semuanya berawal dan akan berakhir pada tempat yang sama yaitu sumber listrik pada pembahasan ini adalah (baterai). Lalu apa sebenarnya rangkaian itu (circuit)?
    Supaya sistem kelistrikan dapat bekerja, listrik harus dapat mengalir dalam suatu rangkaian yang komplit dan sesuai dari sumber listrik melewati komponen-komponen yang ada dan kembali lagi ke sumber listrik. Aliran listrik tersebut harus tertutup karena jika tidak tertup nanti akan terjadi hubungan arus pendek dan bisa mencelakai pengendara yang akan berakibat fatal.

»» Tahanan, Arus dan Tegangan Pada Rangkaian Kelistrikan

    Pada suatu rangkaian kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor yang kamu pakai biasanya digabungkan lebih dari satu tahanan listrik atau beban. Beberapa tahanan listrik di rangkai ke dalam salah satu diantara tiga penyambungan berikut ini : 

1. Rangkaian Seri

    Tipe penyambungan rangkaian seri yaitu bila lebih dari 2 tahanan (R1 R2 R3 dst) di rangkaikan dalam suatu sirkuit atau rangkaian yang hanya ada satu jalur untuk mengalirnya arus. 
    Pada rangkaian seri, jumlah arus yang mengalir selalu sama pada setiap titik atau tempat komponen itu. Sedangkan tahanan total adalah sama dengan jumlah dari masing-masing tahanan R1, R2, dan R3. Dengan adanya tahanan listrik di dalam sirkuit maka bila ada arus listrik yang mengalir akan menyebabkan tegangan turun setelah melewati tahanan. Adapun rumus arus listrik tahanan dan tegangan pada rangkaian seri adalah sebagai berikut.


I total = I1 = I2 = I3

R total = R1 + R2 + R3 

V total = V1 + V2 + V3

Kuat arus I yang mengalir pada rangkaian seri besarnya sama pada R1, R2 dan R3 sehingga dapat di hitung menjadi

I =    V            =  I  =      V     
     R total                  R1+R2+R3      

Bila arus I mengalir pada sirkuit atau rangkaian, penurunan tegangan V1, V2 dan V3 setelah melewati R1, R2 dan R3 dihitung dengan hukum Ohm.

V = R1 x I

V = R2 x I

V = R3 x I

2. Rangkaian Paralel

    Menyambung rangkaian paralel yaitu bila dua atau lebih tahanan (R1, R2, dan R3 dan seterusnya) di rangkaian di dalam satu sirkuit/rangkaian. Salah satu dari setiap ujung tahanan atau resistor dihubungkan ke bagian yang bertegangan tinggi atau positif dari sirkuit dan ujung lainnya dihubungkan ke bagian yang lebih rendah atau negatif.
    Pada rangkaian paralel tegangan sumber atau baterai V adalah sama pada seluruh tahanan. sedangkan jumlah arus I adalah sama dengan jumlah arus I1, I2, dan I3 yaitu arus yang mengalir melalui masing-masing resistor R1, R2 dan R3. Adapun rumus arus listrik, tahanan dan tegangan pada rangkaian seri adalah sebagai berikut:



V total = V1 = V2 = V3

I total   = I1 + I2 + I3

   1        =   1  +  1  +  1  
R total    R1     R2    R3

Kuat arus I yang mengalir pada R1, R2, dan R3 dapat dihitung menjadi :

I1 = V      I2 = V      I3 = V  
       R1           R2            R3

3. Rangkaian Kombinasi (Seri-Paralel)

    Tipe penyambungan rangkaian kombinasi (Seri-Paralel) yaitu sebuah tahanan (R1) dan dua atau lebih tahanan (R2 dan R3 dan seterusnya) di rangkaian di dalam satu sirkuit/rangkaian. Rangkaian seri - paralel merupakan kombinasi (gabungan) dari rangkaian seri dan paralel dalam satu sirkuit.


Baca selengkapnya »